Direktorat Riset

Direktorat Research adalah salah satu bagian di BRI Research Institute yang menyediakan jasa berupa riset untuk berbagai perusahaan dan lembaga. Jasa riset yang diberikan bervariasi, antara lain microfinance, kepuasan pegawai atau pelanggan, potensi ekonomi wilayah, persepsi nasabah terhadap produk atau layanan, dan lainnya.

Produk lain dari Direktorat Riset antara lain, Weekly & Monthly Economic Review yang merupakan rangkuman dan analisis dari perkembangan makroekonomi, baik global maupun nasional dengan pelaksanaan dalam satu pekan dan satu bulan. Adapun diskusi Taman BRI adalah platform diskusi yang bekerja sama dengan BRI Group untuk membahas isu-isu terhangat dari perekonomian Indonesia, perbankan, microfinance, ESG, dan lainnya.

Riset

Kontribusi Ultra Mikro (UMi) sangat besar bagi perekonomian Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2019, usaha mikro berkontribusi terhadap penyerapan 109,84 juta tenaga kerja atau 89,04% dari total tenaga kerja dan menyumbang 37,35% dari PDB tahun 2019. Namun kontribusi tersebut masih rendah karena belum dibarengi dengan akses pembiayaan pada sektor keuangan formal. Hal tersebut disebabkan oleh masih rendahnya literasi keuangan dari pelaku UMi. Berdasarkan Survei World Bank di tahun 2020, terdapat 61% pelaku usaha UMKM yang tidak mendapat informasi tentang pembiayaan/bantuan dari pemerintah. Untuk itu, dalam upaya meningkatkan kinerja pelaku UMi perlu dikaji informasi terkait dampak penyaluran pembiayaan UMi dan literasi keuangan. Sumber data penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh dari nasabah Ultra Mikro yang dijadikan sampel melalui kuesioner dan in-depth interview. Hasil Riset tersebut menyatakan bahwa pemberian pinjaman usaha kepada pelaku Ultra Mikro memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan literasi keuangan nasabah. Adanya pembiayaan UMi tersebut juga menjadikan para pelaku Ultra Mikro lebih sadar akan pentingnya memanfaatkan pinjaman yang diberikan untuk mengakses bahan baku, mempermudah distribusi, serta mendorong UMKM untuk berbasis digital melalui platform toko online.
Riset mengenai Efektivitas dan Dampak Program BPUM untuk Pelaku Usaha Mikro dilatarbelakangi adanya Pandemi COVID-19. Untuk menekan penularan COVID-19 di Indonesia, pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berdampak tidak saja pada penurunan aktivitas masyarakat di tempat umum, namun juga penurunan daya beli masyarakat serta operasi produksi barang dan jasa. Untuk mengatasi kondisi tersebut, pemerintah menerapkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) kepada pelaku UMKM. Riset tersebut dilakukan untuk melihat efektivitas dan dampak dari program tersebut dengan metode survei kepada nasabah bank yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: WNI, memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), bukan ASN, TNI, Polri, Pegawai BUMN/BUMD, dan memiliki usaha mikro yang tidak memperoleh kredit dari bank. Metode pengambilan data berupa telesurvei kepada 3000 responden dari 20 provinsi di Indonesia dan penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Stratified Random Sampling. Berdasarkan hasil riset yang telah dilakukan, program penyaluran BPUM merupakan program yang efektif untuk peningkatan kinerja UMKM. Efektivitas program ini terlihat dari sosialisasi, aksesibilitas, kondisi penerima bantuan produktif sebelum dan selama pandemi, durasi ketahanan nasabah, serta jangkauan dan kesesuaian program dengan kebutuhan para penerima manfaat program. Kemudian Program BPUM berdampak positif terhadap meningkatnya kapasitas dan kinerja usaha serta memotivasi pelaku usaha agar lebih optimis untuk mengembangkan usahanya.
Sektor pertanian diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi dan pertumbuhan perekonomian tahun 2022. Salah satu kebijakan dan program pemerintah dalam mendukung sektor pertanian adalah penyediaan pupuk bersubsidi untuk petani dengan sistem penyaluran melalui Kartu Tani. Penggunaan Kartu Tani bertujuan untuk meminimalisir permasalahan dalam pengawasan, pengadaan, dan penyaluran pupuk bersubsidi. Untuk itu riset mengenai Efektivitas Pemanfaatan Kartu Tani perlu dilakukan untuk mendapatkan data base tunggal tentang pola perilaku para pemegang Kartu Tani dan untuk mendapatkan masukan berdasarkan fakta lapangan dari stakeholder yang terlibat untuk menyusun strategi peningkatan penggunaan Kartu Tani. Adapun riset Kendala Efektifitas Pemanfaatan Kartu Tani ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif berupa Desk Study dan In-depth Interview serta pendekatan kuantitatif melalui survei.
Riset ini dilatarbelakangi oleh kondisi Pandemi COVID-19 yang memicu perubahan pada perilaku nasabah yang mengakselerasi inovasi produk dan layanan sesuai kebutuhan pasar. Penelitian ini menggunakan metode survei dan wawancara mendalam yang dilakukan kepada nasabah pinjaman atau simpanan. Target responden sebanyak 1000 dari 5 pulau besar di Indonesia. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Stratified Random Sampling yang mencakup berbagai daerah di Indonesia, meliputi Medan, Pekanbaru, Jakarta, Yogyakarta, Malang, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Manado, dan Jayapura. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan, persepsi nasabah terhadap layanan di kantor unit sudah baik. Hal tersebut dilihat berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelayanan serta kebutuhan dan ekspektasi nasabah terhadap layanan bank.
UMKM merupakan salah satu tulang punggung perekonomian nasional dan memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian yakni sebesar 60,51% dari PDB dan 60,03% dari total investasi tahun 2019. Di sisi lain, terdapat beberapa kendala dalam operasional bagi UMKM diantaranya keterbatasan modal. Untuk itu, pemerintah telah membuat program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai salah satu upaya. KUR disalurkan melalui lembaga keuangan dengan bentuk subsidi bunga pinjaman modal kerja yang ditanggung oleh pemerintah. Riset ini menggunakan pendekatan survei dengan melakukan wawancara langsung kepada responden penerima program KUR, eksternal kegiatan usaha (Spillover Effect) dan menghitung total dampak atau manfaat ekonomi program KUR melalui penjumlahan manfaat ekonomi pada skala internal usaha.
Kondisi pasar yang semakin dinamis dan kompetitif serta perubahan perilaku konsumen akibat kondisi Pandemi COVID-19 yang muncul dalam dua tahun terakhir, memaksa pelaku usaha untuk lebih inovatif dalam memenuhi ekspektasi konsumen. Salah satunya dalam subsektor jasa keuangan serta asuransi dan dana pensiun. Perbedaan-perbedaan di setiap daerah seperti karakteristik masyarakat, kondisi geografis, dan perekonomian daerah berpotensi dapat mendukung pembangunan baik daerah maupun nasional. Untuk itu, hal tersebut perlu dianalisis sebagai dasar strategis peningkatan bisnis dan kinerja perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan statistik deskriptif, Analisis Model Logit Multinomial, Analisis LQ, Tipologi Klassen, dan Survei Permintaan Riil. Data yang digunakan adalah hybrid dengan data primer dan sekunder, pengumpulan data primer menggunakan pendekatan kuesioner, dan Focus Group Discussion (FGD). Untuk data sekunder, diperlukan data statistik dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan data Susenas.

Indeks Bisnis UMKM

     Peran UMKM yang signifikan terhadap ekonomi nasional mengharuskan dilakukan pemantauan secara berkala sebagai early warning bagi para pengambil kebijakan, khususnya PT Bank Rakyat Indonesia (BRI). BRI memiliki hampir 10 juta debitur sehingga memiliki keunggulan dalam melakukan survei debitur UMKM dan menyusun indeks bisnis UMKM. Adapun pada Triwulan I Tahun 2022, survei Indeks Bisnis dilakukan dengan mengangkat tema “Pelaku UMKM Tetap Optimis di Tengah Kelangkaan dan Tingginya Harga Barang” dengan melibatkan 7.149 responden di berbagai kepulauan Indonesia sejak 31 Maret hingga 16 April 2022.
     Survei dilakukan dengan pengambilan sampel menggunakan metode Stratified Systematic Random Sampling, dimana stratifikasi atau pengelompokan sesuai dengan provinsi dan sektor ekonomi debitur. Dengan desain pengambilan sampel ini, sampel yang dipilih mewakili populasi semua wilayah mulai dari aset rendah hingga tinggi di setiap wilayah dan sektor.
      Kinerja UMKM sangat penting untuk dimonitor secara berkala untuk mengetahui kondisi ekonomi terkini dan arah perekonomian ke depan. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) faktanya memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap perekonomian. Hal ini mendorong BRI menyusun menyusun Indeks Bisnis UMKM untuk mendapatkan gambaran mengenai aktivitas usaha UMKM serta persepsi pelaku UMKM secara umum terhadap perusahaan, sektor usaha, serta perekonomian nasional. Informasi tersebut digunakan dalam menyusun Indeks Aktivitas (IAB), Indeks Sentimen Bisnis (ISB), Indeks Kepercayaan Pelaku UMKM (IKP) kepada Pemerintah, dan tabulasi dan analisis temuan lain yang menarik dari survei setiap kuartal.
      Survei dilakukan terhadap debitur UMKM BRI di seluruh provinsi dengan menggunakan metode Stratified Systematic Random Sampling untuk mewakili populasi debitur UMKM BRI di seluruh wilayah dan sektor. Jumlah sampel ditetapkan dengan minimal 7000 responden dari debitur UMKM BRI melalui metode Survei Telepon untuk efisiensi waktu, tenaga, dan biaya.

Diskusi Taman

      Diskusi Taman BRI Edisi I 2022 diadakan Rabu, 13 April 2022 secara hybrid di Taman Kantor Pusat BRI dan YouTube Channel Bank BRI. Pada Edisi I ini, tema yang diangkat adalah “Peran Digitalisasi dalam Mendorong UMKM Naik Kelas”. Tema tersebut diambil karena Digitalisasi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan penggunaan alat pembayaran digital bagi pengusaha UMKM membuat proses pembayaran menjadi cepat dan membantu mereka dalam proses bisnis mereka. Pembicara dalam Diskusi Taman BRI edisi ini, adalah Supari, Direktur Bisnis Mikro BRI serta Aldy Haryopratomo, Komisaris eFishery, Wakil Ketua Umum di Bidang Kewirausahaan Kadin 2021 – 2026 dan ex-CEO Gopay.
      Diskusi Taman BRI Edisi II 2022 diadakan Jumat, 29 Juli 2022 secara hybrid di Taman Kantor Pusat BRI dan YouTube Channel Bank BRI. Pada Edisi II ini, tema yang diangkat adalah “Green Financing dan Komitmen Pengurangan Emisi”. Tema tersebut diambil terkait dengan komitmen BRI terhadap Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola. Pembicara dalam Diskusi Taman BRI edisi ini, yaitu Achmad Royadi, SEVP Treasury & Global Service BRI dan Putu Ayu Saraswati, Puteri Indonesia Lingkungan 2020.
      Diskusi Taman BRI Edisi III 2022 diadakan Kamis, 15 September 2022 secara hybrid di Taman Kantor Pusat BRI dan YouTube Channel Bank BRI. Pada Edisi III ini, tema yang diangkat adalah “Metabank dan Mimpi BRI di Era Metaverse”. Tema tersebut diambil karena cepatnya adopsi teknologi digital di dunia perbankan, salah satunya terkait dengan mata uang digital. Pembicara dalam Diskusi Taman BRI edisi ini, yaitu Direktur Konsumer BRI, Handayani dan Direktur Utama BRI Ventures, Nicko Wijaya.
      Diskusi Taman BRI Edisi IV 2022 diadakan Jumat, 16 September 2022 secara hybrid di Taman Kantor Pusat BRI dan YouTube Channel Bank BRI. Pada Edisi IV ini, tema yang diangkat adalah “Let's Talk About ESG: From X to Z”. Tema tersebut diambil karena keikutsertaan BRI dalam hal terkait lingkungan dan sosial. Pembicara dalam Diskusi Taman BRI edisi ini, yaitu A. Solichin Lutfiyanto, Direktur Kepatuhan BRI, Cinta Laura Kiehl, Brand Ambassador BRI, serta Anggita Martin dan Deny Maraden, BRILian Duta Lingkungan.
      Diskusi Taman BRI Edisi V 2022 diadakan Selasa, 11 Oktober 2022 secara hybrid di Taman Kantor Pusat BRI dan YouTube Channel Bank BRI. Pada Edisi V ini, tema yang diangkat adalah “Personal Financial Management BRIMO x ORI Tahun 2022”. Tema tersebut digunakan karena pentingnya pengelolaan keuangan pribadi. Pembicara dalam Diskusi Taman BRI edisi ini, yaitu Director of Consumer Business BRI, Handayani, Director of Finance Bank Raya & Chairman of HIMDASUN, Akhmad Fazri, dan Deputy Director, Market Development & Deepening of Government Debt Securities, Chandra A. S. Wibowo.
      Diskusi Taman BRI Edisi VI 2022 diselenggarakan pada hari Selasa, 4 November 2022. Pada Edisi VI ini, tema yang diangkat adalah "Akseptabilitas Perseroan Perorangan Untuk Mengakses Layanan Perbankan Dalam Rangka Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Usaha Mikro & Kecil (Umk)". Tema tersebut digunakan karena Diskusi ini menghadirkan narasumber yang kompeten yang akan memberikan wawasan bagaimana BRI sebagai salah satu Bank BUMN yang berkomitmen membangun ekonomi UMKM, senantiasa berupaya mewujudkan visi Pemerintah dalam memfasilitasi para pelaku UMKM untuk melakukan pengembangan usaha. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengupas konsep Perusahaan Perorangan agar dapat mengakses layanan perbankan. Adapun yang menjadi narasumber dalam Diskusi Taman BRI edisi kali ini, Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly, dan Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum dari Kementerian Hukum & HAM RI, Cahyo R. Muzhar, Lalu Direktur Utama BRI, Sunarso, dan Direktur Kepatuhan BRI, A. Solichin Lutfiyanto.

     Diskusi Taman BRI Edisi VII 2022 diselenggarakan pada hari Kamis, 24 November 2022. Pada Edisi VII ini, tema yang diangkat adalah "Workforce for The Future Employee Changing Expectation". Tema tersebut digunakan karena pentingnya tenaga kerja untuk masa depan. Adapun yang menjadi narasumber dalam Diskusi Taman BRI edisi kali ini yaitu, SEVP & Principal Hcm Analist, Claude Werder, Direktur Human Capital BRI, Agus Winardono, dan Deputi Bidang Sumber daya Manusia, Teknologi & Informasi Kementrian BUMN RI, Tedi Bharata.