Diskusi Taman BRI Edisi 7: Workforce The Future Employee The Changing Expectation

BRI Research Institute

BRI Research Institute - Setelah pandemi covid 19 ini karyawan di seluruh kawasan Asia Pasifik memikirkan kembali kehidupan mereka dan hal tersebut menempati concern teratas. Terkait dengan hal tersebut, BRI mengadakan acara Diskusi Taman BRI yang bertemakan “ Workforce for the Future Employee Changing Expectation” berkolaborasi dengan BRI Research Institute di Taman Kantor Pusat BRI, Jakarta pada Kamis  (24/11/2022).

Pada kesempatan tersebut, disampaikan survei terbaru dari Brandon Hall group terhadap hampir 18000 pekerja di seluruh Asia Pasifik menunjukkan pengunduran diri yang signifikan akan terus berlanjut karena mereka menginginkan pekerjaan yang lebih bermakna, kesepakatan yang lebih baik seputar remunerasi yang adil,  dan juga mampu membawa diri pekerja yang sebenarnya ke tempat kerja.

Salah satu pembicara yaitu Claude J. Werder, Senior Vice President and Principal HCM Analyst, Brandon Hall Group (24/11) menambahkan bahwa penting bagi perusahaan terutama dalam meningkatkan engagement karyawannya di masa setelah pandemi Covid-19 ini. Lebih lanjut  perlu juga meningkatkan kemampuan Leaders dalam mengelola karyawan secara menyeluruh dan inklusif terkait peningkatan fokus terhadap kesehatan dan juga kesejahteraan karyawan.

Senada dengan Claude, Deputy Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan informasi Kementerian BUMN Republik Indonesia-Tedi Bharata mengatakan bahwa Employee Experience atau EX ditingkatkan karena sebagai aset yang harus benar-benar dikelola dengan baik. Jadi ada banyak ekspektasi employee yang harus ditangkap dan diterjemahkan oleh perusahaan sehingga perusahaan dapat memanage dan mendevelop employee agar tetap menjadi bagian dari perusahaan. Pada kesempatan tersebut Tedi mengulas tentang Leader Declaration pada G20 di Bali yang terdiri dari tiga poin yaitu : Global Health Infrastructure, Transisi energi dan Digital Transformation.

Terkait dengan Global Health Infrastructure, disampaikan bahwa Covid-19 telah mengubah pandangan hidup dan tidak ada negara di dunia yang mempunyai pengalaman dalam mengelola isu ini in large skill. Oleh karena itu secara bersama-sama, negara besar dan kecil berkolaborasi untuk memperoleh akses nantinya dalam prepare for the next pandemic. Perihal transisi energi disampaikan bahwa transisi energi penting sekali karena the world is changing dan transisi energi merupakan bagian dari transisi tersebut. Kemudian dengan adanya pandemic Covid-19 telah mendorong Digital transformation, termasuk dari sisi tata Kelola SDM Perusahaan. Kedepan Kementerian akan mengedepankan Data Driven Policy Making dan diharapkan perusahaan dari BUMN juga mengedepankan hal tersebut dan menggunakan data produktifitas dari sisi performance management sehingga tidak ada lagi judgement berdasarkan feeling. Lebih lanjut Tedi mengatakan bahwa terdapat dua poin pada 10 kompetensi dasar yang masih kurang dan harus dimiliki oleh insan BUMN, yaitu Global Business Savvy dan Driving Innovation. Kekurangan tersebut harus segera dipenuhi melalui beberapa program Talent Development yang mengarah ke hal tersebut. Karyawan dari BRI dan BUMN lain harus siap untuk tidak hanya menjadi pemimpin di tempat kerja yang sekarang tapi juga menjadi pemimpin di BUMN lain.

Direktur Human Capital BRI, Agus Winardono mengatakan bahwa tantangan bagi talent-talent di BRI untuk mengisi formasi pemimpin di BUMN lain sangat terbuka sekali dan challenging. Sesuai dengan Visi dan Misi BRI yakni menjadi Home to the Best Talent yaitu salah satunya dengan melampaui KPI dan eksis di market. Untuk itu BRI telah memberikan dukungan untuk tidak saja Market Cap tapi juga Market Share. Lebih lanjut disampaikan bahwa BRI memiliki Startegic Workforce Planning  yang diterapkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan terkait KPI dan juga mendorong produktifitas pekerja BRI.