Survei dilakukan di 33 provinsi, dengan jumlah responden sebesar 7.090 debitur UMKM
BRI Research Institute -
Berdasarkan data BRI, skor Indeks Bisnis UMKM sebesar 103,2 poin pada kuartal III/2022. Angka tersebut masih berada di fase optimistis lantaran di atas 100 poin.
Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah masih mencatatkan pertumbuhan bisnis yang melambat di tengah kenaikan inflasi. Hal itu terlihat dari Indeks Bisnis UMKM per kuartal III/2022 yang dirilis PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI). Berdasarkan data BRI, skor Indeks Bisnis UMKM sebesar 103,2 poin pada kuartal III/2022. Angka tersebut masih berada di fase optimistis lantaran di atas 100 poin. Kendati, skornya turun 5,57% dibandingkan pada kuartal sebelumnya yang sebesar 109,4 poin. Jika dibandingkan pada kuartal III/2021 yang sebesar 95,3 poin, skor Indeks Bisnis UMKM meningkat 8,29%.
Perlambatan pertumbuhan bisnis terjadi di semua sektor. Secara rinci, skor Indeks Bisnis UMKM di sektor pertanian sebesar 96,6 poin pada kuartal III/2022. Di sektor pertambangan, skor Indeks Bisnis UMKM tercatat sebesar 111,1 poin. Kemudian, skor Indeks Bisnis UMKM di sektor industri pengolahan sebesar 103,1 poin. Skor Indeks Bisnis UMKM di sektor kontruksi sebesar 112,4 poin. Lalu, skor Indeks Bisnis UMKM di sektor perdagangan serta hotel dan restoran berturut-turut sebesar 105,5 poin dan 101,1 poin. Indeks Bisnis UMKM di sektor pengangkutan memiliki skor sebeasar 103,2 poin. Sementara, skor Indeks Bisnis UMKM di sektor jasa-jasa sebesar 106,1 poin.
Meski melambat, para pelaku UMKM masih optimistis bisnisnya akan membaik pada kuartal IV/2022. Ini sebagaimana terlihat dari skor Ekspektasi Indeks Bisnis UMKm yang tetap di atas 100. Sebagai informasi, BRI membuat Indeks Bisnis UMKM ini dengan survei kepada 7.090 debitur UMKM pada 27 September-17 Oktober 2022 di 33 provinsi. Survei tersebut menggunakan metode pencuplikan sampel acak sistematis bertingkat.