Kelas Peningkatan Kapasitas UMKM Go Global melalui Pelatihan Ekspor 2025 di PPEJP Kemendag bersama BRI Peduli
BRI Research Institute - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) – BRI Peduli, kembali memperkuat komitmennya dalam mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mampu menembus pasar global. Pelaksanaan program ini dilakukan bekerja sama dengan BRI Research Institute (BRIRIns) sebagai mitra strategis penyusun kurikulum, pelaksana pendampingan teknis, dan fasilitator utama. BRIRIns merupakan lembaga riset dan technical assistance yang didirikan pada tahun 2019 dan memiliki fokus pada riset UMKM, pengembangan kapasitas usaha, pelatihan berbasis kompetensi, serta pemberdayaan mikro secara nasional dan internasional. Peran BRIRIns inilah yang memastikan program Pelatihan Ekspor 2025 dirancang secara ilmiah, terstruktur, dan relevan dengan kebutuhan para pelaku usaha. Pelatihan tersebut dilaksanakan pada 24–26 Juni 2025 secara tatap muka di PPEJP Kementerian Perdagangan RI.
Program Pelatihan Ekspor 2025 diikuti oleh 30 UMKM binaan BRI dari berbagai sektor seperti kuliner, fesyen, perhiasan, kerajinan, dan home decor. Para peserta telah melalui proses kurasi dan telewicara untuk memastikan kesiapan mengikuti pelatihan intensif. Laporan kegiatan menyebutkan bahwa pelatihan dibuka secara resmi oleh perwakilan PPEJP dan BRI, menandai kolaborasi berkelanjutan antara lembaga pemerintah dan dunia perbankan dalam mendorong UMKM siap ekspor. Selama pelatihan, peserta mendapatkan wawasan dasar hingga lanjutan tentang proses ekspor, termasuk identifikasi potensi usaha, riset pasar internasional, hingga praktik penyusunan dokumen ekspor.
Selama tiga hari pelaksanaan, peserta mempelajari berbagai materi strategis seperti mengenal bisnis ekspor, latihan analisis SWOT, adaptasi produk & kemasan untuk pasar global, perhitungan biaya dan harga ekspor, teknik mencari buyer, serta sesi berbagi pengalaman dari praktisi ekspor. Pemateri yang berasal dari PPEJP dan praktisi profesional mendapat penilaian sangat tinggi dari peserta dengan rata-rata evaluasi di atas 4,5. Berdasarkan laporan, suasana kelas berlangsung interaktif, di mana peserta aktif berdiskusi, mengerjakan studi kasus, dan mengikuti role-play simulasi ekspor. Dokumen pelatihan juga mencatat tingginya relevansi kurikulum dengan kebutuhan UMKM yang ingin memulai ekspor.
Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan kompetensi yang signifikan. Berdasarkan evaluasi pre–post test, rata-rata nilai peserta meningkat dari 67,17 menjadi 82,32, atau naik 30,24%, menandakan penguasaan materi yang lebih baik terutama dalam hal prosedur ekspor dan strategi pemasaran global. Selain pelatihan inti, peserta juga mendapatkan konsultasi desain bersama IDDC untuk memperbaiki kualitas packaging dan visual branding produk, serta pelatihan lanjutan terkait logistik ekspor melalui webinar kolaborasi dengan KirimAja. Langkah ini menjadi penguatan penting karena desain dan logistik adalah dua faktor yang sangat menentukan keberhasilan UMKM dalam menembus pasar global.
Program Pelatihan Ekspor 2025 tidak hanya meningkatkan kapasitas teknis peserta, tetapi juga memberikan kepercayaan diri bagi UMKM untuk mulai memperluas pasar hingga ke mancanegara. Survei evaluasi menunjukkan bahwa 68% peserta menilai pelatihan ini sangat baik, dan 64% menyatakan materi sangat sesuai dengan kebutuhan usaha mereka. Dengan pelatihan yang lebih aplikatif dan terintegrasi dibandingkan tahun sebelumnya, BRI berharap UMKM binaannya mampu mengembangkan usaha lebih cepat, meningkatkan daya saing global, dan memperkuat kontribusi terhadap perekonomian nasional. Program ini menjadi bukti nyata komitmen BRI dalam memberdayakan UMKM agar dapat naik kelas dan meraih peluang ekspor yang lebih luas.