Program Pendampingan 70 Sertifikat Halal UMKM 2025 untuk Perkuat Legalitas dan Daya Saing Pelaku Usaha Nasional bersama BRI Peduli dan BRI Research Institute
BRI Research Institute - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) – BRI Peduli kembali menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung percepatan legalitas dan peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pada tahun 2025, BRI melalui BRI Research Institute sukses melaksanakan Program Pendampingan Sertifikasi Halal yang menghasilkan 70 UMKM tersertifikasi halal, dengan total 404 produk yang telah resmi memperoleh sertifikat halal. Program ini berlangsung sepanjang tahun 2025 dan mencakup rangkaian pendampingan mulai dari kurasi peserta, bimbingan teknis, penyusunan dokumen SJPH, pendampingan audit, hingga penerbitan sertifikat halal.
Peserta berasal dari 16 provinsi di Indonesia, dengan jumlah terbesar dari Provinsi Jawa Barat (23 peserta), disusul DKI Jakarta (12 peserta). Sebaran kategori produk sangat beragam, mulai dari produk bakeri—kategori terbesar dengan 27,14% peserta—makanan ringan siap santap, minuman olahan, pangan siap saji, hingga olahan perikanan. Keberagaman ini menggambarkan tingginya kebutuhan sertifikasi halal pada industri pangan olahan UMKM dan besarnya minat pelaku usaha dalam memperoleh legalitas halal sebagai syarat persaingan di pasar modern.
Rangkaian program diawali dengan Bimbingan Teknis Sertifikasi Halal yang dilaksanakan pada 8 Mei 2025, diikuti oleh kombinasi peserta luring di Ruang Sriwijaya BRI Research Institute dan peserta daring dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini menghadirkan pemateri dari LPPOM MUI seperti drh. Dasa Pratiwi dan Exsien Setyorini yang membawakan materi terkait proses sertifikasi halal dan penyusunan Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH). Program juga mendapat dukungan strategis dari CSR BRI, Divisi VAD BRI, Divisi SEI BRI, serta pemangku kepentingan lainnya yang menegaskan komitmen BRI dalam membantu UMKM memenuhi regulasi halal yang terus berkembang.
Selama proses pendampingan, tim BRI Research Institute melakukan asistensi intensif mencakup penyusunan dokumen, pembuatan akun SIHALAL, pendampingan pra-audit, audit, hingga pasca-audit. Audit lapangan dilakukan langsung oleh auditor LPPOM MUI untuk memastikan penerapan SJPH, mencakup aspek bahan baku, proses produksi, pemantauan, serta evaluasi standar halal. Pendampingan pasca-audit turut memastikan peserta menyelesaikan seluruh perbaikan yang diperlukan sebelum diajukan ke Sidang Komisi Fatwa. Hasilnya, seluruh 70 UMKM berhasil lolos proses verifikasi dan memperoleh sertifikat halal, menandai tingginya efektivitas program pendampingan ini.

Puncak program berlangsung melalui acara Serah Terima Sertifikat Halal 2025, yang digelar secara hybrid di Ruang Majapahit BRI Research Institute dan dihadiri oleh perwakilan LPPOM MUI serta manajemen BRI. Dalam acara tersebut, Bapak Fildan Fanani menyampaikan laporan program, dilanjutkan arahan penting dari LPPOM MUI mengenai komitmen menjaga integritas proses halal. Sambutan dari Bapak Dani Kurniawan (Team Leader Social Entrepreneurship & Incubation Group BRI) dan Ibu Carla (Senior Manager Commercial and SME Business Solution Group BRI) menegaskan bahwa sertifikasi halal merupakan langkah strategis dalam meningkatkan daya saing UMKM. Acara ditutup dengan penyerahan simbolis sertifikat halal kepada peserta dan sesi foto bersama sebagai tanda keberhasilan program tahun ini.
Program Sertifikasi Halal BRI Peduli TJSL 2025 ini tidak hanya membantu UMKM memenuhi kewajiban regulasi, tetapi juga memperluas akses pasar, meningkatkan kepercayaan konsumen, dan memperkuat posisi UMKM Indonesia dalam rantai industri halal nasional maupun global. Dengan keberhasilan menerbitkan 70 sertifikat halal untuk 404 produk, BRI semakin menegaskan perannya dalam membantu UMKM tumbuh lebih kuat, kompetitif, dan siap memasuki pasar halal internasional.