
Replikasi dan Intensifikasi Program Women and Youth MSMEs Empowerment: Digitalisasi UMKM untuk Masa Depan yang Inklusif
BRI Research Institute - Garut, 16 Januari 2025 – Focus Group Discussion (FGD) “Replikasi dan Intensifikasi Program Women and Youth MSMEs Empowerment” sukses diselenggarakan di Hotel Harmoni Garut, Jawa Barat. Acara ini merupakan bagian dari inisiatif kolaboratif antara British Embassy Jakarta dan BRI Research Institute, yang bertujuan untuk mempercepat digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya yang dikelola oleh perempuan dan anak muda.
Dalam sambutannya, Rita Damayanti dari British Embassy Jakarta menyoroti pentingnya literasi digital bagi pelaku UMKM di Indonesia. Saat ini, hanya 20% dari pelaku usaha yang memiliki kemampuan literasi digital, dengan indeks digitalisasi nasional rata-rata sebesar 48,7. Program ini telah memberikan pelatihan kepada 500 pelaku usaha dan membentuk 7 pojok digital, yang menyediakan akses serta pendampingan bagi UMKM dalam memanfaatkan teknologi digital.
Transformasi Digital UMKM: Tantangan dan Peluang
FGD ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari Jawa Barat, Lampung, dan Lombok yang berbagi pengalaman dalam pendampingan UMKM. Ibu In-In Hanidah, salah satu mentor UMKM dari Jawa Barat, menekankan pentingnya memilih pelaku usaha yang memiliki jiwa kewirausahaan sosial agar dapat berperan aktif dalam komunitas dan mendorong kemajuan bisnis lokal.
Diskusi juga menyoroti tantangan utama yang dihadapi UMKM dalam mengadopsi teknologi digital, seperti:
- Kurangnya literasi digital dan kepercayaan diri dalam menggunakan teknologi
- Keterbatasan pemasaran dan jejaring bisnis
- Mindset pelaku usaha yang masih bertahan di zona nyaman
- Kendala infrastruktur dan regulasi yang belum mendukung penuh digitalisasi UMKM
Dalam sesi berbagi, Teh Enci (Rumah Oleh-Oleh Garut) mengungkapkan bahwa pendampingan yang diberikan selama ini telah meningkatkan jumlah UMKM anggota digital corner dari 17 menjadi 36. Selain itu, UMKM yang didampingi kini mulai memahami pentingnya branding, pemasaran digital, serta legalitas usaha seperti NIB, PIRT, dan sertifikasi halal.
Rekomendasi Strategis untuk Pengembangan Program
Beberapa rekomendasi yang dihasilkan dalam diskusi ini mencakup:
- Pendampingan Berkelanjutan dengan Sistem Pentahelix, melibatkan akademisi, dunia usaha, komunitas, pemerintah, dan media.
- Penguatan Manajemen Bisnis dan Digital Marketing, termasuk pelatihan live streaming di platform seperti TikTok dan GrabMart.
- Peningkatan Akses dan Infrastruktur Digital, agar lebih banyak UMKM dapat terhubung dengan pasar yang lebih luas.
- Model Bisnis Berkelanjutan untuk Pojok Digital, dengan sistem insentif berbasis capaian kinerja UMKM.
- Peningkatan Komitmen dan Mindset Wirausaha, agar UMKM tidak hanya memanfaatkan program sementara, tetapi mampu berkembang secara mandiri.
Komitmen Ke Depan
FGD ini menghasilkan komitmen bersama untuk terus memperluas program replikasi dan intensifikasi UMKM berbasis digital di berbagai wilayah. Dengan pendekatan yang lebih strategis dan berbasis pada kebutuhan nyata pelaku usaha, program ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem UMKM yang lebih inklusif, inovatif, dan berdaya saing global.
Program ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mempercepat digitalisasi ekonomi dan diharapkan dapat menjadi model bagi upaya pemberdayaan UMKM lainnya di Indonesia.