Inabuyer B2B2G Expo 2025: LinkUMKM Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Skoring dan Pemberdayaan

Inabuyer B2B2G Expo 2025: LinkUMKM Boosts MSME Growth Through Scoring and Empowerment

BRI Research Institute -  Dalam rangka memperkuat peran UMKM sebagai pilar ekonomi nasional, LinkUMKM berpartisipasi aktif dalam gelaran Inabuyer B2B2G Expo 2025 yang berlangsung pada 23–25 Juli 2025 di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta. Ajang yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM bersama LKPP dan HIPPINDO ini mempertemukan pelaku UMKM dengan sektor pemerintah, BUMN, dan swasta dalam ekosistem pengadaan barang dan jasa berbasis produk dalam negeri.

Keikutsertaan LinkUMKM pada expo tahun ini menandai komitmen kuat platform dalam mendorong UMKM untuk naik kelas melalui pendekatan berbasis skoring dan pemberdayaan. Melalui sistem skoring, LinkUMKM membantu para pelaku UMKM melakukan penilaian terhadap kesiapan usaha mereka, mulai dari aspek legalitas, kapasitas produksi, hingga daya saing produk. Skoring ini menjadi dasar kurasi yang lebih objektif, sehingga UMKM yang telah memenuhi standar tertentu dapat dengan lebih mudah terhubung ke peluang business matching dan pengadaan pemerintah.

“Skoring menjadi langkah awal untuk memetakan potensi dan kesiapan UMKM. Namun lebih dari itu, kami juga hadir untuk memberikan pembinaan, pendampingan, dan akses pasar agar UMKM bisa tumbuh secara berkelanjutan,” ujar perwakilan LinkUMKM dalam sesi wawancara di sela-sela expo. LinkUMKM juga memberikan pelatihan kepada UMKM agar dapat memahami standar pengadaan, memperbaiki kualitas produk, serta memanfaatkan teknologi digital dalam pengelolaan bisnis mereka.

Dalam sambutannya, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam menciptakan pasar yang berpihak pada UMKM. “Pemerintah terus mendorong agar minimal 40 persen pengadaan barang dan jasa berasal dari UMKM. Inabuyer adalah wadah nyata untuk menghubungkan antara pelaku usaha dan kebutuhan belanja pemerintah secara langsung dan transparan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala LKPP, Hendrar Prihadi, mengungkapkan bahwa belanja pemerintah harus menjadi instrumen strategis untuk menumbuhkan industri lokal. “Kami mendukung penuh platform seperti LinkUMKM yang mampu menjembatani proses kurasi UMKM dan memastikan mereka siap masuk ke sistem e-katalog dan pengadaan nasional,” katanya.

Tak hanya menghadirkan business matching, Inabuyer B2B2G Expo 2025 juga menjadi sarana edukatif dengan berbagai sesi talkshow, workshop, serta forum diskusi bersama pemangku kepentingan. Pameran ini memperlihatkan potensi besar UMKM dari berbagai daerah dan mendorong sinergi antar sektor. Ketua HIPPINDO, Budihardjo Iduansjah, dalam sambutannya mengatakan, “Kami ingin menjadikan pusat perbelanjaan modern dan sektor swasta sebagai mitra nyata UMKM. Melalui sinergi ini, produk lokal akan lebih mudah masuk ke pasar ritel dan digital.”

Tahun ini, total potensi transaksi yang tercatat selama expo mencapai Rp 2,1 triliun, meningkat signifikan dibandingkan capaian tahun sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa ekosistem kolaboratif yang dibangun melalui event seperti Inabuyer sangat efektif dalam membuka akses pasar bagi pelaku usaha lokal.

LinkUMKM percaya bahwa UMKM tidak hanya butuh akses pasar, tetapi juga sistem yang mampu menilai dan mempersiapkan mereka secara menyeluruh. Oleh karena itu, skoring dan pemberdayaan menjadi pendekatan terpadu yang terus dikembangkan. Melalui partisipasi aktif di Inabuyer B2B2G Expo 2025, LinkUMKM menegaskan posisinya sebagai mitra strategis UMKM untuk naik kelas, berdaya saing, dan mampu menjawab kebutuhan pasar nasional maupun global.