Program Akses Digital Inggris merayakan pencapaian Program Pemberdayaan Perempuan dalam UMKM dan meluncurkan Pojok Digital

The British Embassy Jakarta, through the UK Digital Access Programme and in collaboration with local partner BRI Research Institute (BRIRIns)

BRI Research Institute -  Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, melalui Program Akses Digital Pemerintah Inggris bekerja sama dengan mitra lokal BRI Research Institute (BRIRIns), telah menyelesaikan proyek pemberdayaan perempuan UMKM di provinsi Jawa Barat dan Lampung untuk peningkatan kapasitas literasi dan keuangan digital. Program pemberdayaan ini adalah hasil dari terciptanya indeks digitalisasi UMKM di Indonesia. Pada acara ini juga diluncurkan Pojok Digital (Pojok Digital) sebagai platform pemasaran kolektif bagi para pengusaha perempuan untuk meningkatkan penjualan dan meningkatkan prospek ekonomi bagi penerima manfaat program.

UMKM memainkan peran penting dalam menggerakkan perekonomian Indonesia, terbukti dengan 99% unit usaha cakupan UMKM diseluruh Indonesia dan kontribusi sebesar 61%  dari UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara. Namun, UMKM masih menghadapi hambatan dalam mengakses digital dan teknologi, hal ini mengakibatkan adanya ketimpangan dan menghambat peningkatan skala serta persaingan pasar.

Pemerintah Inggris telah menyediakan dana sebesar Rp 3,8 miliar (£199,960) untuk mendanai proyek berdurasi sembilan bulan yang bertajuk Menciptakan Indeks Digitalisasi untuk Indonesia dan Meningkatkan Akses dan Pemanfaatan Digital bagi Perempuan Marginal karena pemerintah Inggris berkomitmen untuk mendorong pembangunan yang inklusif, bertanggung jawab, dan agenda transformasi digital yang berkelanjutan di Indonesia, termasuk bekerja sama dengan mitra untuk meningkatkan konektivitas digital, memberikan pelatihan literasi digital, dan mempromosikan konten dan layanan digital untuk kelompok yang terpinggirkan atau kurang terlayani.

Program pemberdayaan yang diluncurkan bersamaan dengan diseminasi hasil penelitian indeks digitalisasi UMKM pada November 2023 ini dilakukan di empat kabupaten di Provinsi Jawa Barat dan Lampung. Jawa Barat dan Lampung terpilih sebagai daerah percontohan kegiatan pemberdayaan karena beberapa alasan seperti skor Indeks Digitalisasi UKM di provinsi tersebut, kepemilikan gadget, dan akses internet. Program pemberdayaan ini telah memberikan manfaat kepada 500 pengusaha perempuan dari kedua provinsi tersebut.

Program ini mencakup pelatihan mengenai topik-topik khusus seperti pola pikir kewirausahaan, pemanfaatan aplikasi digital untuk mendukung pengembangan bisnis, dan perlindungan perempuan dan anak. Kegiatan pelatihan dapat terselenggara atas kerja sama organisasi inkubasi bisnis dari Universitas Lampung, Pusat Inkubasi Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Padjadjaran, Tokopedia, Shopee Academy, dan Buku Warung. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk juga memberikan sesi peningkatan inklusi keuangan melalui sosialisasi dan penerapan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), serta pengenalan produk perbankan digital.

Sebagai bagian dari program ini, 100 pengusaha perempuan dipilih sebagai mentor dan menerima pelatihan pencatatan bisnis digital, transaksi digital, dan penjualan online. Para mentor diharapkan dapat berbagi ilmunya kepada komunitas UMKM yang lebih luas dan membantu membangun ‘Pojok Digital’ bagi komunitas UMKM untuk menjual produk dan melakukan pembelajaran sejawat pelaku UMKM.

Dalam acara penutupan program, juga diluncurkan Digital Corners (Pojok Digital) di tujuh rumah pemasaran bersama di Jawa Barat dan Lampung – tiga berlokasi di Garut, dua di Ciamis, dan di Pringsewu dan Pesawaran. Acara penutupan dihadiri oleh perwakilan Program Akses Digital Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, perwakilan pemerintah daerah Jawa Barat dan Lampung, tim BRI Research Institute dan pengusaha perempuan.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Dominic Jermey mengatakan:

“Menyadari peran penting teknologi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi, Inggris berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra di lapangan untuk meningkatkan konektivitas digital, memberikan pelatihan literasi digital, dan mempromosikan konten dan layanan digital untuk kelompok marjinal atau kurang terlayani. Dengan membekali UMKM dengan keterampilan dan alat digital yang diperlukan, Inggris berkomitmen untuk mendorong dunia usaha Indonesia untuk berkembang dalam ekonomi digital, mendorong kewirausahaan, dan menciptakan peluang yang berkelanjutan. Kolaborasi ini menggarisbawahi komitmen Inggris terhadap inklusi dan akses digital, bertepatan dengan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara Inggris dan Indonesia tahun ini, saya berharap dapat terus memberikan dukungan lebih lanjut terhadap akses teknologi digital yang terjangkau, aman, dan berkelanjutan. Bersama kita bisa!” 

Direktur BRI Research Institute Anton Hendranata, mengatakan:

Literasi digital di Indonesia masih rendah dibandingkan negara tetangga. Berdasarkan riset Indeks Digitalisasi UMKM Indonesia tahun 2023, sebagian besar provinsi di Indonesia memiliki nilai indeks di bawah 50 dari 100. Jakarta memiliki indeks tertinggi yaitu 57,6 namun masih terdapat kesenjangan yang signifikan dalam literasi digital.

Oleh karena itu, program pemberdayaan pengusaha perempuan di Jawa Barat dan Lampung yang menekankan pada pengembangan literasi digital bagi pesertanya menjadi penting sebagai bagian dari proses pembelajaran kolektif. Selama empat bulan, mereka secara aktif mempersiapkan diri menghadapi era digital, menjadi mentor progresif, dan berbagi ilmu kepada masyarakat. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan taraf hidup keluarga dan lingkungan, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.”

Koordinator Pojok Digital Rumah Oleh-Oleh Garut dan Pendamping Program Pemberdayaan Wirausahawan Perempuan di Garut, Jawa Barat Sri Mulyaningsih, mengatakan:

Program ini mendorong saya untuk lebih disiplin dalam pencatatan keuangan dan mengenal pencatatan digital. Pencatatan digital sangat penting untuk pengembangan bisnis karena mengatur data dengan rapi dan berfungsi sebagai mesin pencari. Kita harus terus update di era digital ini agar tetap kompetitif. Dari segi penjualan, saya juga fokus pada penjualan digital dan diapresiasi sebagai salah satu penjual kategori makanan terbaik oleh Paxel. Hal ini semakin memotivasi saya untuk mendorong orang lain agar sukses bersama.

Koordinator Pojok Digital Siger Jejama dan Mentor Program Pemberdayaan Wirausahawan Perempuan di Kabupaten Pesawaran, Lampung, Misfiana, mengatakan:

Saya sangat senang dengan program pemberdayaan intensif yang memberikan pendampingan langsung, berbeda dengan program pelatihan yang pernah saya alami sebelumnya yang menggunakan metode kelas umum dan relatif singkat. Program ini telah meningkatkan kepercayaan diri saya dalam mempraktikkan penjualan digital dan menginspirasi orang lain untuk berpartisipasi. Meski membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan memperdalam ilmu yang diberikan, namun sebagai koordinator yang ditunjuk untuk mengelola rumah pemasaran secara kolektif, saya berkomitmen untuk meningkatkan penjualan produk kami baik secara offline maupun online untuk kepentingan lingkungan dan komunitas kita.